08 November 2010

Perahu Pinisi

Sejak dahulu, suku Bugis di Sulawesi Selatan terkenal sebagai pelaut yang ulung. Mereka sangat piawai dalam mengarungi lautan dan samudera luas hingga ke berbagai kawasan di Nusantara dengan menggunakan perahu Pinisi.

Perahu Pinisi termasuk alat transportasi laut tradisional masyarakat Bugis yang sudah terkenal sejak berabad-abad yang lalu. Menurut cerita di dalam naskah Lontarak I Babad La Lagaligo, Perahu Pinisi sudah ada sekitar abad ke-14 M. Menurut naskah tersebut, Perahu Pinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, Putra Mahkota Kerajaan Luwu. Bahan untuk membuat perahu tersebut diambil dari pohon welengreng (pohon dewata) yang terkenal sangat kokoh dan tidak mudah rapuh. Namun, sebelum pohon itu ditebang, terlebih dahulu dilaksanakan upacara khusus agar penunggunya bersedia pindah ke pohon lainnya. Sawerigading membuat perahu tersebut untuk berlayar menuju negeri Tiongkok hendak meminang Putri Tiongkok yang bernama We Cudai.

Singkat cerita, Sawerigading berhasil memperistri Puteri We Cudai. Setelah beberapa lama tinggal di Tiongkok, Sawerigading rindu kepada kampung halamannya. Dengan menggunakan perahunya yang dulu, ia berlayar ke Luwu. Namun, ketika perahunya akan memasuki pantai Luwu, tiba-tiba gelombang besar menghantam perahunya hingga pecah. Pecahan-pecahan perahunya terdampar ke 3 (tiga) tempat di wilayah Kabupaten Bulukumba, yaitu di Kelurahan Ara, Tana Beru, dan Lemo-lemo. Oleh masyarakat dari ketiga kelurahan tersebut, bagian-bagian perahu itu kemudian dirakit kembali menjadi sebuah perahu yang megah dan dinamakan Perahu Pinisi.

Hingga saat ini, Kabupaten Bulukumba masih dikenal sebagai produsen Perahu Pinisi, dimana para pengrajinnya tetap mempertahankan tradisi dalam pembuatan perahu tersebut, terutama di Keluharan Tana Beru.

Keistimewaan
Ketika berada di Pusat Kerajinan Perahu Pinisi di Tana Beru, para pengunjung akan berdecak kagum melihat kepiawaian para pengrajinnya membuat Perahu Pinisi. Mereka mampu membuat perahu yang sangat kokoh dan megah hanya berdasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari nenek moyang mereka, tanpa menggunakan gambar atau kepustakaan tertulis. Sejarah membuktikan bahwa Perahu Pinisi Nusantara telah berhasil berlayar ke Vancouver Kanada, Amerika Serikat, pada tahun 1986. Oleh karena kepiawaian para pengrajin tersebut, Kabupaten Bulukumba dijuluki sebagai Butta Panrita Lopi, yaitu bumi atau tanah para ahli pembuat Perahu Pinisi.

Pembuatan Perahu Pinisi cukup unik, karena proses pembuatannya memadukan keterampilan teknis dengan kekuatan magis. Tahap pertama dimulai dengan penentuan hari baik untuk mencari kayu (bahan baku). Hari baik untuk mencari kayu biasanya jatuh pada hari ke-5 dan ke-7 pada bulan yang sedang berjalan. Angka 5 menyimbolkan naparilimai dalle‘na, yang berarti rezeki sudah di tangan, sedangkan angka 7 menyimbolkan natujuangngi dalle‘na, yang berarti selalu mendapat rezeki. Tahap selanjutnya adalah menebang, mengeringkan dan memotong kayu. Kemudian kayu atau bahan baku tersebut dirakit menjadi sebuah perahu dengan memasang lunas, papan, mendempulnya, dan memasang tiang layar. Tahap terakhir adalah peluncuran perahu ke laut.

Tiap-tiap tahap tersebut selalu diadakan upacara-upacara adat tertentu. Sebelum perahu Pinisi diluncurkan ke laut, terlebih dahulu dilaksanakan upacara maccera lopi (mensucikan perahu) yang ditandai dengan pemyembelihan binatang. Jika Perahu Pinisi itu berbobot kurang dari 100 ton, maka binatang yang disembelih adalah seekor kambing, dan jika bobotnya lebih dari 100 ton, maka binatang yang disembelih adalah seekor sapi.

Lokasi Pusat Kerajinan Perahu Pinisi terletak di Kelurahan Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.

Akses
Tana Beru sebagai Pusat Kerajinan Perahu Pinisi terletak sekitar 176 kilometer dari Kota Makassar atau 23 kilometer dari Kota Bulukumba. Perjalanan dari Kota Bulukumba ke Tana Beru dapat ditempuh dengan menggunakan mobil pribadi maupun angkutan umum berupa pete-pete (mobil mikrolet).
Sumber : http://wisatamelayu.com

46 komentar:

Ceritanya ngak ilmiah.... dari awal dikayakan orang BUGIS pelaut, tapi kenyataannya yang memakai kapal itu orang LUWU...
ban anehnya lagi nama tempatnya (tana beru)yg beraal dari bahasa MAKASSAR yg artinya tanah(tempat)baru.... kok ada 3 suku yaa...!

betul..
tulisan semcam ini membingungkan..
memang akhir akhir ini stlah sy bnyak membca di media, baik cetak ataupaun elektronik nampaknya terjadi semacam penyatuan suku di sulsel, yakni BUGISASI..
makassar di bugiskan..
luwu di bugiskn..
massenrepulu di bugiskan(orang bugis bilang bugis enrekang)..
konjo di bugiskan..
semua di bugiskan..

terkait tulisan di atas terjdi karancuan histori,,,
bagi masyarakat makassar perahu pinisi adalah perahu makassar, apalagi para insinyur phinisi di BULKUM adalah orang KONJO MAKASSAR/MAKASSAR KONJO...
sementara ORANG LUWU(SUKU LUWU bukan BUGIS) mengtakan pinisi adalah perahunya orang luwu sebagaimana dalam sejarah sawerigading di bumi luwu..
nah praktis karena orang bugis gencar2nya melakukan bugiasi mk prahu pinisi jg diklaim sebagai miliknya. hal ini banyak trdapat di tulisan2 sejarah orang bugis, meskipun sadar atau tidak baik makassar,bugis dan luwu adalah raider phinisi pada masa lampau dalam mngarungi lautan biru untk berdagang..
bahkan sadisnya.. sifat kepahlawanan yg dimiliki orang makassar( appa sulapa, tallu cappa dan siri napacce)_yg telah membuat musuh super power belanda berkagum dan takut serta mengguncang nusantara bagian timur bahkan ke mancanegara seperti thailand(siam), australia, selandia baru, timur leste, madagaskar, dan afsel_ turut di bugiskan.
sementara LUWU RAYA turut juga di bugiskan. sawerigading di anggap putra BUGIS.


astagfirullah.. baca sejarah

selamat siang menjelang sore gan thanks untuk informasinya salam sukses

thaks untuk informasinya semangat selalu dan selamat siang :0

selamat siang terimakasih untuk informasinya tetap semangat yahh :)

Selamat siang terimakasih untuk informasinya semoga bermanfaat salam sukses

terimakasih untuk semua informasinya semoga bermanfaat

Terimakasih untuk informasinya sukses lalu ya gannn

Terimakasih untuk informasinya salam sukses

Selamat pagi gan thanks untuk informasinya :)

Selamat sinag gan thanks untuk informasinya

thanks untuk semua informasinya gan tetap semangat yahh

terima kasih untuk informasinya salam sukses

thanks untuk informasinya semoga bermanfaat :)

selamat siang...semangat terus ya...terima kasih informasinya

Sangat menarik dan Inovatif Tulisanya

Thanks untuk informasinya semoga bermanfaat :)

Post a Comment